SEGMENTASI
PASAR
Pengertian
segmentasi pasar
Segmentasi
pasar adalah pengelompokkan pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen yang
homogen, dimana tiap kelompok (bagian) dapat dpilih sebagai pasar yang dituju
(ditargetkan) untuk pemasaran suatu produk. Agar segmentasi pasar atau
pengelompokkan pasar dapat berjalan dengan efektif maka harus memenuhi
syarat-syarat pengelompokkan pasar sebagai berikut :
1.
Measurability, yaitu ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu pembeli harus dapat
diukur atau dapat didekati.
2. Accessibility, yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dapat secara efektif memusatkan (mengarahkan) usaha pemasarannya pada segmen yang telah dipilih.
2. Accessibility, yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dapat secara efektif memusatkan (mengarahkan) usaha pemasarannya pada segmen yang telah dipilih.
3.
Substantiability, yaitu segmen pasar harus cukup besar atau cukup menguntungkan
untuk dapat dipertimbangkan program-program pemasarannya.
DASAR
SEGMENTASI PASAR
Dalam
menyusun strategi segmentasi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah
memilih dasar yang paling tepat untuk membagi pasar. Sembilan kategori utama
karakteristik konsumen yang menjadi dasar untuk melakukan segmentasi adalah:
1.
Segmentasi Geografis Pada segmentasi geografis, pasar dibagi menurut tempat.
Teori dalam strategi ini adalah bahwa orang yang tinggal di daerah yang sama
memiliki kebutuhan dan keinginan yang serupa, dan bahwa kebutuhan dan keinginan
ini berbeda dari kebutuhan dan keinginan orang-orang yang tinggal di
daerah-daerah lain. Sebagai contoh, penjualan produk makanan tertentu dan/atau
bermacam-macam makanan lebih baik di satu daerah daripada di berbagai daerah lain.
Misalnya, nasi gudeg penjualan paling baik di Yogyakarta, sate ayam penjualan
paling baik di Madura, buah apel penjualan paling baik di Malang, dll.
Segmentasi geografis merupakan strategi yang berguna bagi banyak pelaku
pemasaran. Menemukan berbagai perbedaan berdasarkan geografis relative mudah
untuk berbagai produk. Di samping itu, segmen-segmen geografis dapat dicapai
dengan mudah melalui media local, yang mencakup surat kabar, TV, radio, dan
majalah.
2.
Segmentasi Demografis Karakteristik demografis yang paling sering digunakan
sebagai dasar untuk segmentasi pasar antara lain:
·
Usia,
·
Gender (jenis kelamin),
·
Status perkawinan,
·
Pendapatan, pendidikan,
dan pekerjaan, dsb.
Demografis
membantu menemukan pasar target atau sasaran. Informasi demografis merupakan
cara yang paling efektif dari segi biaya dan paling mudah diperoleh untuk
mengenali target. Data-data demografis lebih mudah diukur daripada berbagai
variabel segmentasi lain. Berbagai variabel denografis mengungkapkan
kecenderungan yang memberikan isyarat berbagai peluang bisnis, seperti
pergeseran usia, jenis kelamin, dan distribusi penghasilan.
3.
Segmentasi Psikologis Karakteristik psikologis merujuk ke sifat-sifat diri atau
hakiki konsumen perorangan. Strategi segmentasi konsumen sering didasarkan pada
berbagai variabel psikologis khusus. Misalnya, para konsumen dapat dibagi
menurut motivasi, kepribadian, persepsi, pengetahuan, dan sikap.
4.
Segmentasi Psikografis Bentuk riset konsumen terapan ini biasa disebut analisis
gaya hidup. Profil psikografis salah satu segmen konsumen dapat dianggap
sebagai gabungan berbagai kegiatan (activities), minat (interests), dan
pendapat (opinions) (AIO) konsumen yang dapat diukur. Dalam bentuk yang paling
umum, studi psikografis AIO menggunakan serangkaian pernyataan (daftar
pernyataan psikografis) yang dirancang untuk mengenali berbagai aspek yang
relevan mengenai kepribadian, motif membeli, minat, sikap, kepercayaan, dan
nilai-nilai konsumen.
5. Segmentasi Sosial Budaya Berbagai variabel sosiologis (kelompok) dan antropologis (budaya) yaitu variabel sosial budaya menjadi dasar-dasar lebih lanjut bagi segmentasi pasar. Sebagai contoh, berbagai pasar konsumen telah berhasil dibagi lagi menjadi berbagai segmen berdasarkan tahap dalam siklus kehidupan keluarga, kelas sosial, nilai-nilai budaya inti, keanggotaan subbudaya, dan keanggotaan lintas budaya.
5. Segmentasi Sosial Budaya Berbagai variabel sosiologis (kelompok) dan antropologis (budaya) yaitu variabel sosial budaya menjadi dasar-dasar lebih lanjut bagi segmentasi pasar. Sebagai contoh, berbagai pasar konsumen telah berhasil dibagi lagi menjadi berbagai segmen berdasarkan tahap dalam siklus kehidupan keluarga, kelas sosial, nilai-nilai budaya inti, keanggotaan subbudaya, dan keanggotaan lintas budaya.
6.
Segmentasi Terkait Pemakaian Bentuk segmentasi ini sangat popular dan efektif
dalam menggolongkan konsumen menurut karakteristik produk, jasa, atau pemakaian
merek, seperti tingkat pemakaian, tingkat kesadaran, dan tingkat kesetiaan
terhadap merek. Segmentasi tingkat pemakaian membedakan antara pemakai berat,
pemakai menengah, pemakai ringan, dan bukan pemakai produk, jasa, atau merek
khusus.
7.
Segmentasi Situasi Pemakaian Para pemasar memfokuskan pada situasi pemakaian
sebagai variabel segmentasi disebabkan oleh kesempatan atau situasi sering
menentukan apa yang akan dibeli atau dikonsumsi para konsumen.
8.
Segmentasi Manfaat Berubahnya gaya hidup memainkan peran utama dalam menentukan
manfaat produk yang penting bagi konsumen, dan memberikan peluang bagi pemasar
untuk memperkenalkan produk dan jasa baru. Segmentasi manfaat dapat digunakan
untuk mengatur posisi berbagai merek ke dalam golongan produk yang sama.
9.
Segmentasi Gabungan Tiga pendekatan segmentasi gabungan (hybrid segmentation
approach) adalah:
·
Profil
Psikografis-Demografis
Profil
psikografis dan demografis merupakan pendekatan yang saling melengkapi yang
akan memberikan hasil maksimal jika digunakan bersama.
·
Segmentasi
Geodemografis
Jenis segmentasi gabungan ini didasarkan pada
pendapat bahwa orang yang hidup dekat dengan satu sama lain mungkin mempunyai
keuangan, selera, pilihan, gaya hidup, dan kebiasaan konsumsi yang sama.
·
VALS 2
System VALS secara lebih tegas memfokuskan pada
usaha menjelaskan perilaku membeli konsumen.
No comments:
Post a Comment