WASPADAI
CALO UN
SELURUH
siswa, baik SD, SMP maupun SMA saat
ini dituntut untuk mempersiapkan diri dengan matang guna menghadapi UN
yang sebentar lagi tiba. Bagi
sebagian siswa UN merupakan momok menakutkan. Karena di sinilah nasib mereka ditentukan. Lulus
dan tidaknya siswa sangat bergantung pada persiapan yang dilakukan. Begitu
pentingnya UN bagi masa depan siswa, tak jarang cara apa pun akan ditempuh mereka untuk bisa lulus. Salah
satu cara ditempuh adalah membeli kunci jawaban ujian dari calo UN. Harus
diakui bahwa dalam setiap pelaksanaan ujian sering muncul oknum tidak
bertanggung jawab yang mengaku bisa memberikan kunci jawaban soal ujian.
Kehadiran oknum calo UN tersebut tentu sangat merugikan para siswa. Bukan hanya
kerugian materi, keberadaan calo UN juga akan membuat siswa kurang percaya diri
dalam menghadapi ujian. Karena itu, bagi siswa dan orang tua diharapkan selalu
waspada jika bertemu dengan oknum yang mengaku bisa memberikan kunci jawaban
UN. Bisa dipastikan informasi yang mereka bawa adalah bohong. Karena kunci
keberhasilan lulus ujian nasional
bukan terletak pada calo, melainkan dari siswa. Ditindak Tegas tidak
bisa kita pungkiri bahwa keberadaan oknum calo sering membuat lengah siswa dan
orang tua. Apalagi bagi mereka yang berpikiran pendek dan memiliki persiapan
kurang maksimal dalam menghadapi ujian. Akhirnya jalan yang ditempuh adalah
membeli kunci jawaban kepada calo UN yang tingkat kebenarannya sangat
diragukan. Untuk menghindari dampak negatif akan keberadaan calo UN, langkah
terbaik yang bisa diambil adalah memberikan pengertian kepada orang tua ataupun
siswa agar tidak mudah terpengaruh
dan percaya kepada calo UN. Khusus kepada siswa pihak sekolah dan guru
diharapkan mampu memberikan motivasi agar mereka percaya diri dalam menghadapi
ujian. Di samping itu, pemerintah harus bertindak tegas kepada para calo UN.
Jika ditemukan dan terbukti menjadi calo, oknum tersebut harus diberi sanksi
setimpal. Misalnya dihukum penjara. Hal itu dilakukan guna memberikan efek jera
kepada pelaku serta oknum yang lain agar tidak melakukan perbuatan serupa.
Contoh
kalimat aktif dan pasif :
Kalimat
pasif : saat ini dituntut untuk mempersiapkan diri
nasib mereka ditentukan
cara apa pun akan ditempuh mereka
lulus ujian nasional bukan terletak pada
calo
siswa agar tidak mudah terpengaruh
Kalimat Aktif : SELURUH
siswa, baik SD, SMP maupun SMA saat ini dituntut untuk mempersiapkan diri
dengan matang guna menghadapi UN yang sebentar lagi tiba
No comments:
Post a Comment